Puisi Alam

Puisi tentang alam pertama

    LAUT YANG RAMAI
    by Ayi Jufridar

    Laut mendadak ramai
    deburan ombak terseret angin
    ke tengah samudera itu
    sedang di bibir pantai
    orang saja menari-nari

    Laut mengundang sehamparan gunung samudera
    datanglah dari penjuru segala
    melihat kami menari
    menjelang akhir sodorkan air
    ketika tubuh bermandi peluh
    tapi jangan suguhkan seudati*)
    sebab ia sudah mati

    Datang,
    datanglah dari penjuru segala
    ramaikan laut kami yang sepi
    dengan lagumu yang sarat cinta

    Lhokseumawe, Juni 2005

    *) nama tarian terkenal Aceh

Puisi kedua bercerita laut

    LAUT
    by Kuntowijoyo

    Siapa menghuni pulau ini kalau bukan pemberani?
    Rimba menyembunyikan harimau dan ular berbisa.
    Malam membunuhmu bila sekejap kau pejam mata.
    Tidak. Di pagi hari kautemukan bahwa engkau
    di sini. Segar bugar. Kita punya tangan
    dari batu sungai. Karang laut menyulapmu jadi
    pemenang. Dan engkau berjalan ke sana.
    Menerjang ombak yang memukul dadamu.
    Engkau bunuh naga raksasa. Jangan takut.
    Sang kerdil yang berdiri di atas buih itu
    adalah Dewa Ruci. Engkau menatapnya: menatap dirimu.
    Matanya adalah matamu. Tubuhnya adalah tubuhmu.
    Sukmanya adalah sukmamu. Laut adalah ruh kita
    yang baru! Tenggelamkan rahasia ke rahimnya:
    Bagai kristal kaca, nyaring bunyinya.
    Sebentar kemudian, sebuah debur
    gelombang yang jauh menghiburmu.
    Saksikanlah.
    Tidak ada batasnya bukan?

Puisi tentang alam di QUE-LIN

    PEMANDANGAN DI QUE-LIN
    by Husseyn Umar

    gunung-gunung dan bukit-bukit hitam
    tinggi dan tajam
    menjulang menusuk-nusuk awan

    air sungai Li berkelok-kelok
    bermain-main di celah kaki-kakinya

    bilakah sebenarnya
    dewa-dewa telah turun dari langit
    sempat-sempatnya membuat
    pahatan alam yang begini cantik!

Puisi tentang angin laut di alam

    ANGIN LAUT
    by Kuntowijoyo

    Perahu yang membawamu
    telah kembali
    entah ke mana
    angin laut mendorongnya ke ujung dunia
    Engkau tidak mengerti juga
    Duduklah
    Ombak yang selalu
    pulang dan pergi.
    Seperti engkau
    mereka berdiri di pantai
    menantikan
    barangkali
    seseorang akan datang dan menebak teka-teki itu.

    KEINDAHAN ALAM

    Batapa indahnya alam in
    Laut berombak-ombak
    Awan berarak-arak
    Udara segar bertiup-tiup

    Aku berdiri di atas guning,
    Berdiri di bawah langit
    Untuk melihat keindahan alam,
    Keindahan dunia

    Aku mempertaruhkan nyawa,
    bertahan diri di atas guning
    Demi melihat keindahan alam
    keindahan ciptaan Tuhan
Anda baru saja membaca artikel yang berkategori puisi alam dengan judul Puisi Alam. Anda bisa bookmark halaman ini dengan URL http://cah-teka.blogspot.com/2012/05/puisi-alam.html. Terima kasih!
Ditulis oleh: Unknown - Tuesday, May 15, 2012

Belum ada komentar untuk "Puisi Alam"

Post a Comment